Sunday, July 6, 2014

SEJARAH MASJID TERTUA DI PULAU PINANG

Tarawih Pertama di Masjid Acheh Penang

Yuswardi A. Suud, Atjehpost.com 29 June 2014 - 05:54 am

“Begitu besarnya jasa beliau untuk Pulau Pinang, tak sepotong jalan pun yang dipakaikan namanya,” keluh Yahya tentang pendiri masjid Aceh itu.

SUDAH beberapa kali saya menginjakkan kaki di masjid ini. Namun inilah pertama kalinya saya berkesempatan melaksanakan salat tarawih  menyambut hari pertama datangnya bulan suci Ramadan di masjid bersejarah ini.

Tahun ini saya menyambut datangnya Ramadan tanpa sie meugang lantaran sedang berada di Pulau Pinang, biasa disebut Penang, Malaysia. Untungnya, meski terpisah lautan dengan Aceh, Penang punya sepotong jalan bernama Jalan Acheh. Orang Malaysia menyebutnya Lebuh Acheh.

Maka ke jalan inilah saya menyeret langkah pada malam pertama bulan Ramadan. Di pertengahan ruas jalan berdiri Masjid Melayu atau Masjid Jamiek. Masjid dan sepotong jalan inilah saksi bisu kejayaan orang-orang Aceh di Pulau Pinang pada abad 18 dan 19.

Dibangun tahun 1808, masjid ini didirikan oleh Teungku Sayed Hussain Idid, orang Aceh keturunan Yaman. Catatan di dinding masjid menyebutkan Teungku Sayed datang ke Penang tahun 1792, selang 6 tahun setelah Kapten Francis Light dari Inggris masuk ke sana pada 1786.